Alasan Memilih Gender Equality di Jaipur #Part3

by - April 09, 2020

Hai, peepsBanyak orang yang menanyakan alasan aku ikut project ini, dan kenapa India?
Yuk, simak ceritanya, ya! 
😍

Sebelum itu, aku ada quote spesial nih!
“You make a living by what you get. You make a life by what you give.”
~Winston Churchill

Gender Inequality atau ketidaksetaraan hak antara laki-laki dan perempuan adalah salah satu isu terbesar yang terjadi di dunia. Gender Equality adalah tujuan pembangunan berkelanjutan No.5 yang telah ditetapkan oleh United Nations. Faktanya:

1 diantara 5 perempun berusia 15-49 telah melapor pernah mengalami kekerasan fisik atau pun seksual oleh pasangannya selana 12 bulan dan 49 negara di dunia tidak mempunyai hukum tentang perlindungan perempuan atas kekerasan rumah tangga. 

Selain itu, walaupun praktek ilegal seperti pernikahan anak di bawah umur dan mutilasi alat genital perempuan telah menurun 30% dibandingkan pada tahun lalu, akan tetapi angkanya masih cukup besar750 juta perempuan menikah dibawah usia 18 tahun dan palng sedikit 200 juta perempuan telah melakukan praktek ilegal, sehingga masih menjadi pekerjaan rumah dunia yang harus diselesaikan segera.
sumber: disini

Alasan Aku Memilih Gender Equality di India

 Simpelnya, karena menurutku I was volunteering at the right project and at the right place. Berikut ini adalah faktor pendorong aku memilih India dan Gender Equality:

  1. Laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Pernah kah kalian mendengar julukan Men Country untuk India? Yup. Hal ini dikarenakan setiap 107 kelahiran di India hanya akan ada 100 kelahiran perempuan lainnya. Sedangkan menurut WHO, normalnya setiap 105 kelahiran laki-laki akan ada 100 kelahiran perempuan lainnya. Aku menyaksikan sendiri betapa mendominasinya laki-laki apalagi di tempat umum kayak pesawat, kereta, shopping center, dan lainnya. 💁
  2. The biggest raped-cases and sexual abuses are in India. Dikutip oleh Forbes (2019), India adalah negara terburuk dari 50 negara lainnya yang berada di dalam kategori Gender Inqeuality. Kasus pemerkosaan sangat memprihatinkan, hampir 90% perempuan yang diperkosa mengetahui pelakunya tetapi tidak melapor ke kepolisian dikarenakan takut atau merasa tidak ada manfaatnya. 
  3. Jaipur termasuk salah satu kota teraman bagi perempuan di India. Ga dipungkiri aku juga rada takut ke India awalnya.😂 Nah, setelah baca beberapa artikel, nanya sama pendapat orang-orang yang pernah ke India, Jaipur sangat direkomendasikan— ia juga disebut kota terdamai di India yang memiliki lebih sedikit kasus kriminal yang berkaitan dengan Gender Inequality
Ringkasan Kegiatan Gender Equality di Jaipur

Week 1
4-10 Agustus 2018

Incoming Preparation Seminar (IPS)
IPS adalah pre-briefing yang diselenggarakan oleh AIESEC tuan rumah yaitu AIESEC in Jaipur. Kegiatannya meliputi pengenalan, penjelasan mengenai kegiatan selama 5 minggu, expectation setting, personal goal setting, dan lainnya. IPS hukumnya waijib diikuti oleh semua exchange participants.

Self-Defense Class
Kami berkolaborasi dengan salah satu NGO yaitu Defenders of Faith untuk memberikan sesi kelas bela diri terkhusnya kepada murid perempuan di jenjang SD-SMP. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi jika terjadi hal-ha berbahaya yang bersifat mengancam.




Women Empowerment Class
Women empowerment class bertujuan untuk membangun kesadaran isu Gender Inequality—diksriminasi, eksploitasi, dan kekerasan rumah tangga terhadap perempuan di India. Kami mengadakan sharing session dengan mengunjungi beberapa sekolah dan universitas di Jaipur.  

Street Play Performance
Agar isu Gender Equality ini dapat tersampaikan dengan menarik, oleh karena itu, kami mengemas 10 menit drama yang menggambarkan isu tersebut di kehidupan sehari-hari. Street Play Performance ditampilkan di salah satu mall terbesar di JaipurWorld Trade Park Mall. 😍
Anyway, I couldn't more agree that storytelling is the best way to attach people's heart.




 Kepo gimana Street Play Performance? Yuk tonton video di bawah ini, yaa!💁




Week 2
13-17 Agustus 2018

Global Village
Yeay, ini adalah agenda yang paling menarik! Setiap exhange participants akan dikelompokkan berdasarkan negara asalnya untuk menampilkan ciri khas dari negara tersebut. Bisa makanan, pakaian, kesenian, dan lainnya. Kalau Indonesia, indomie tentunya paling berjaya hehe.😂







 

Market Survey of Gender Equality
Inii adalah momen ngobrol santai dengan masyarakat Jaipur. Bisa dibilang salah satu kegiatan yang melelahkan, karena kami berkeliling ke salah satu shopping center terpadat di Jaipur yaitu Hawa Mahal Road Shop. Ps. karena ga semua orang ngerti bahasa Inggris, alhasil AIESEC Buddy siap sedia menjadi translator. 😂




Week 3
20-24 Agustus 2018

Pads Production
One of the fascinating parts during volunteering was making pads and distributing those to people in need in the slum area. Softex dan mentsruasi adalah hal tabu, loh!
Aku ingat banget momen dimana kami door-to-door (datengin rumah per rumah) untuk membagikan softex. Faktanya, sebagian besar dari wanita dewasa tidak menggunakan softex. Mereka hanya menggunakan kain dan mencucinya kembali.

Miris? Iya. 
"Apakah ibu-ibu tau apa yang terjadi kepada ibu ketika ada darah yang keluar?" Tanya kami.
Sebagian mereka malu untuk menjawab--kembali masuk ke rumah, bahkan ada yang menjawab menstruasi adalah sebuah penyakit. 😭






Psychologist Session
Setelah cukup mengamati keadaan ril lapangan, kami mengunjungi one of the greatest psychologist di Jaipur. Sayangnya disini aku ga ada dokumentasi bersama. 😢 Yang pastinya, beliau membuka pikiran kita bahwa apa yang kita lihat di portal berita itu benar adanya, dan membangun Gender Equality dan Women Empowerment adalah tugas yang besar.

Week 4 - Week 5
27 Agustus - 7 September 2018

Teaching at Elementary School
Ini adalah pengalan tergokil, peeps! Coba bayangin kalian mau kenalin gender equality ke anak kelas 1-6 SD yang notabenya mereka ga bisa berbahasa Inggris. 😂 Super challenging karena penyampaian materinya harus tetap fun dan engaging. 

Salah satu topik yang kita ajarkan ke anak-anak, yaitu Gendered Job Stereotypes yang sering terjadi.

Maksudnya gimana?
Jadi, ada beberapa pekerjaan yang sering diasosikan hanya untuk gender tertentu.
Contohnya :
Perawat - perempuan
Polisi - laki-laki
Astronout - laki-laki
dan lainnya.

Lesson learned from here is that every individual in this world deserves to choose “a dream job”. The only matter is what you capable and passionate of.




















Itulah alasan dan ringkasan perjalanku mengikuti volunteering gender equality di Jaipur. Part 4 will be coming soon! Aku bakal cerita hal-hal menarik di India yang mungkin belum banyak kalian tau. So, stay tuned! 💁










You May Also Like

0 komentar