Dari Instagram Jadi Pacaran? Ini Dia 5 Hal Yang Wajib Kamu Ketahui!

by - March 21, 2020




Hubungan pacaran anak muda sekarang ga terlepas dari Instagram. Walaupun ga ada fitur "You're in Relationship with" seperti Facebook, kita bisa menilai status seseorang dengan hanya melihat Instagram-nya. Peeps, kali ini aku mau ngebahas gimana sih Instagram bisa membangun hubungan pacaran yang mungkin belum banyak kamu ketahui. Check this out! 😍


1. PDKT di Instagram adalah Hal Biasa

Walaupun Instagram bukan Dating App, studi membuktikan bahwa PDKT atau pendekatan dengan orang baru melalui Instagram itu sering banget terjadi, simpelnya dengan Follow for Follow atau Like for Like. Kira-kira kenapa ya?🤔

Hal ini karena Instagram menciptakan visibility of bias— perasaan atau kepercayaan terhadap hal-hal yang kita lihat di Instagram. Contohnya, ada senior kamu waktu SMA yang tiba-tiba mengikuti kamu di Instagram padahal kalian di dunia nyata ga pernah saling tegur sapa. Kamu langsung kepoin profile dia, setelah kamu teliti ternyata dia cowok berkarisma terlihat dari beberapa posting-an aktivitas ekstrakulikuler dia di Instagram. Alhasil, kamu jadi followback dia deh. Begitulah visibility of bias di Instagram bekerja, peeps!

2. Instagram Menggantikan Facebook Untuk Mencari Tau Tentang Si Dia



Masih ingat lirik lagu Kamu - Coboy Junior, ga? 

Mungkin inilah rasanya, rasa suka pada dirinya. Sejak pertama aku bertanya Facebook mu apa nomormu berapa.

Fenomena ini tentunya sudah bergeser dengan adanya Instagram, peeps! Faktanya, pada Juli 2019, Indonesia menempati negara ke-4 di dunia sebagai pengguna Instagram terbanyak—59 Juta Milliar pengguna aktif Instagram (Statista.com, 2019). Menariknya, Instagram di Indonesia didominasi oleh kalangan muda, yaitu berusia 18-24 tahun (NapoleonCat, 2019). Hal ini berbanding terbalik dengan Facebook yang diminati oleh pengguna yang berusia 30-35 tahun (Greenhouse.co,2019). 

Hal ini juga pernah disampaikan oleh Nytimes (2019) mengenai bagaimana Instagram bekerja pada hubungan percintaan, yaitu:

One ‘like’ could be, ‘I randomly liked your stuff’. More than three likes are, ‘I’m intentionally trying to get your attention.’ It’s the equivalent of eyeing someone in a bar.


3. Kepoin Doi Lewat Instagram Lebih Terpercaya Daripada Kepoin Doi Lewat Teman 



Hmm..siapa yang pernah kepoin doi lewat teman, malah ujung-ujungnya trust issues? Takutnya dia sebenarnya juga naksir sama doi mu! Oleh karena itu, studi membuktikan kebanyakan orang akan lebih nyaman buat cari tau tentang doi lewat Instagram pribadinya. Ada yang pernah stalking doi sampe ke Instagram keluarganya? 😂Tenang, kamu ga sendiri kok. Ohiya, akan lebih baik kamu memastikan kembali asumsimu itu kepada doi langsung agar meminimalisir kesalahpahaman ya, peeps!

4. Hati-hati! Instagram Backfire Hubungan Pacaran


Dari sekian banyaknya peran positif Instagram, kamu juga harus menyadari bahwa Instagram bisa membuat hubungan pacaran yang toxic, loh! Contohnya, banyak pasangan yang merasa cemburu atau tidak percaya diri ketika meliat pasangannya menyukai foto-foto cewek/cowok lain, sehingga pasangan tersebut sepakat untuk saling membagikan password Instagram. Jika hal ini terjadi sama kamu, cobalah ajak dia berdiskusi dan sampaikanlah hal-hal yang dirasa membuat kurang nyaman. Ingat, diskusi ya! Kamu juga harus mendengarkan pendapat dia. 😉

5. Dari Like, Follow, React Story, eh keterusan sampe DM-an setiap hari?Ada!

Ada yang tau teori Knapp's Relational Development Model? Teori ini menjelaskan lima tahapan yang kita lalui saat membangun hubungan interpersonal, termasuk berpacaran. Model ini diperkenalkan oleh Knapp dan telah diuji coba ke akuratannya lebih dari 50 tahun. Tahapannya yaitu:
  • Initiating Stage. Dikenal sebagai fase perkenalan awal— ada perasaan tertarik untuk lebih dekat dengan orang tersebut. 
  • Experimenting Stage. Fase dimana kita telah menjadi teman baik untuk orang tersebut. Biasanya kita selalu mencari cara untuk menggali informasi tentang dia agar ga awkward pas chatting-an atau ketemu. Komunikasi yang terjalin sudah konsisten tetapi tidak intens.
  • Intensifying Stage. Di fase ini, kita sudah terbuka dengan perasaan tertarik antara satu dan lainnya, terutama diranah privat. 
  • Integration Stage. Dikenal juga dengan fase friendzone, hampir jadian tapi belum jadi-jadi hehe. Biasanya, sudah terang-terangan menunjukkan ikatan satu sama lain—aku dan kamu berubah menjadi kita.
  • Bonding Stage. Akhirnya sampailah ke fase tertinggi dalam membangun hubungan pacaran, yaitu Bonding Stage. Di fase ini, pasangan telah mendeklarasikan status hubungannya. Hal ini juga berlaku untuk pasangan yang ingin ke jenjang lebih serius yaitu bertunangan dan menikah. 
Terus, gimana caranya PDKT di Instagram sampe jadian? Yuk, baca skripsi ku judulnya 'The Role of Instagram in Romantic Relationship: an Exploration of Knapp's Relational Stage Model'😍. Dan jangan lupa bagikan pendapat kalian di Instagram dan tag aku ya di @aqilasheila. Enjoy the reading, peeps!🥰

You May Also Like

0 komentar