Pengalaman Global Volunteer: Gender Equality di Jaipur, India #Part1

by - March 31, 2020



Juli 2018, adalah momen dimana aku berhasil mewujudkan one of my bucket checklisttravelling abroad while doing something productive and positive.😆 Kali ini, aku bakal sharing pengalaman Student Exchange—Global Volunteer AIESEC in Jaipur, India. Gue memilih program SDG 5: Gender Equality selama 6 minggu.

Sebelum itu, yuk kenalan dulu sama AIESEC! 😙 

AIESEC itu apa sih?


AIESEC is an international youth-run, non-governmental and not-for-profit organization that provides young people with leadership development, cross-cultural any internships, and volunteer exchange globalist experiences.

Intinya, AIESEC adalah organisasi kepemimpinan yang tersebar di seluruh dunia sejak tahun 1948, salah satunya di Indonesia. Di Indonesia, AIESEC terdiri dari berbagai Local Entities—termasuk AIESEC in President University, kampus tercintaku! 😋 AIESEC terbentuk untuk mengajak anak muda seperti kita untuk terus mengasah kemampuan dirinya agar bisa bermanfaat bagi orang banyak, salah satunya melalui program Global Volunteer.


AIESEC itu organisasi resmi di bawahi oleh United Nations?

Benar. United Nations bekerjasama dengan AIESEC untuk membantu mewujudkan Sustainable Development Goals 2030 melalui program Global Volunteer, Global Talent dan Global Entrepreurship. Jadi, organisainya sangat kredibel, peeps!

Apakah harus menjadi member AIESEC untuk ikut programnya?

Ga dong! Siapapun yang berusia 18-30 tahun dan mampu secara finansial bisa ikutan. Hal ini dikarenakan programnya 100% Self-Funded ya, peeps! Ohiya, aku juga keanggotaan aktif di AIESEC, loh! Yuk, jadi AIESECER— trust me, it is worth every penny and your time.



Terus gimana cara ikutan program atau menjadi anggota organisasinya?

Kamu bisa mengikuti program ini melalui Local Entities terdekat kamu. Contohnya, jika kamu merupakan mahasiswi di Universitas Sriwijaya, kamu bisa menghubungi AIESEC in UNSRI ya! Jangan ke AIESEC in President University, apalagi AIESEC in Poland, kejauhan shay. Nantinya, Local Entities tersebutlah yang akan membantu kamu untuk memproses lamaran kamu lebih lanjut, tentunya akan ada CV Screening, dan Interview. 😉

AIESEC terkenal dengan recruitment process keanggotaan yang ga main-main. Setiap tahunnya, syarat dan ketentuannya pasti berbeda. Saat aku menjadi VP of Talent Management AIESEC in President University 2018, kita menggunakan Kalibrr sebagai recruiment platform-nya, loh! Jadi, kalo kamu tertarik langsung hubungi Local Entities terdekat kamu ya.

Apa bedanya Global Volunteer, Global Talent, dan Global Entrepreneurship?

GV adalah program kegiatan sosial sedangkan GT dan GE adalah program magang. Ketiganya berpegang teguh pada salah satu SDG. Yang pastinya, semuanya adalah program self-funded ya! Berikut info detilnya.


Mari kita sudahi pembahasan mengenai AIESEC, mau pelajari AIESEC lebih banyak? Klik disini ya.🥰

Pengalaman Minta Izin sama Papa Tercinta

Anyways, aku ingat banget bagaimana reaksi papa, SANGAT TERKEDJOET! 😂Bagaimana engga, permintaan gadis mungil anak pertamanya mau pergi ke negeri orang untuk pertama kali buat ngurusin Keseteraan Gender - War Againts Rape di India pula. Dikutip dari CNN (2018):

India has one of the most skewed sex ratios in the world. For every 107 males born in India, there are 100 females. According to the World Health Organization the natural sex ratio at birth is 105 males for every 100 females.


Singkat cerita, akhirnya Ayahanda menyetujui rencana aku setelah bercucuran air mata dan beberapa pertengkaran terjadi. Thank you papa! 🧡Jika kalian kira-kira akan mengalami hal yang sama kayak aku, cobalah meyakinkan orang tua kamu dengan cara menceritakan bagaimana program ini akan mengasah skill dan memperluas social networking kamu untuk di masa depan. Percaya deh, namanya juga orang tua pasti ingin yang terbaik buat anaknya. 😉

Pengalaman Membuat VISA dan Paspor

War Againts Rape Project di mulai dari tanggal 29 Juli 2018, oleh karena itu aku mempersiapkan Paspor dan VISA 2-3 minggu sebelum, sekitar awal Juli 2018. Salah satu hal yang paling aku kagumi dari diri aku adalah keberanian dan kemampuan mengatasi masalah (solution oriented). Walaupun aku 0 pengalaman dalam mengurus hal-hal seperti VISA, Paspor, asuransi sampai tiket pesawat, aku berhasil menyelesaikan semuanya SENDIRI. Kalo aku bisa, kalian juga bisa! 🥰 

Hal-hal yang WAJIB kamu ketahui:
  • Ajukan pembuatan VISA online terlebih dahulu, ya! Tujuannya biar kamu ga rempong di tempat. Pelu diketahui, di sekitar Embassy ga ada tempat foto copy/print terdekat yang bisa diakses dengan jalan kaki. Jadi, persiapkan dokumen yang dibutuhkan dan pastikan semuanya lengkap ya.
  • Jujur apa adanya. Embassy udah kenal banget sama AIESEC, jadi pihak Embassy akan mengarahkan kita untuk mengambil VISA Student. Jangan tergiur untuk dapetin VISA gratis dengan mengaku sekedar Traveling untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, peeps!
  • Hindari kantor imigrasi/pelayanan paspor di kota-kota besar yang ramai penduduk. Terutama bagi kalian yang malas nunggu antrian lama guys hihi. Waktu itu, aku ngurus paspor di kampung halaman, Bengkulu. Tanpa antrian dong.😂
  • Air Asia sangat di rekomendasikan. Bagi kalian yang mencari pesawat low-cost budget, Air Asia pilihannya. Aku dapat best deal banget 5juta PP Jakarta— Jaipur (sudah termasuk bagasi, meal in flight, dan transit lumayan lama cmiww). Aku  sengaja booked flight yang transit nya lumayan lama di negara mana dulu gitu biar bisa jalan-jalan. Aku  transit di Bangkok, Thailand dan pulangnya di  Kuala Lumpur, Malaysia. Super excited, sempat-sempatnya aku jalan-jalan loh pas di Bangkok—ke Siam Center. 😂

H-7 Minggu Keberangkatan


Dikarenakan aku itu anaknya suka ala-ala, jadi ya barang pribadi aku super banyak. Alhasil aku minta tolong Papa untuk bawa koper yang super besar dari Bengkulu ke Jakarta. Ini penting banget! Kalian cukup bawa 1 koper besar dan tas kecil aja. Kenapa? Karena bakal super duper ribet terutama pas transit dan body checking di airport.

Selain itu, aku dan Papa belanja super banyak untuk stok makanan kayak indomie, abon, sambal terasi, dan lainnya. Bawa makanan yang kira-kira akan mengobati rasa kangen kalian sama masakan nusantara. Aku juga bawa daging dendeng kering buat stok makanan—nah bagian daging kering ini bakalan jadi culture shock dan awkward pas di sana. Nanti bakal aku ceritain, ya!😂😂 

3 Jam Sebelum Keberangkatan 

Karena ini adalah keberangkatan pertama aku seumur hidup ke luar negeri, Papa dan aku sengaja berangkat 3 jam lebih awal ke bandara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ohiya, aku flight ga sendirian, kebetulan ada temanku yang juga ikut Global Volunteer di India, cuma kita beda kota. Nah, penting banget guys buat flight bareng teman apalagi kalau transitnya lama. Kalian jadinya punya partner buat jalan-jalan, deh!

Transit di Thailand

Setelah perjalanan kurang lebih 4 jam, akhirnya kami tiba di Don Mueang International Airport (DMK), Bangkok, Thailand. Kesalahan terbesar aku adalah kelupaan nukarin Rupiah ke Bath (mata uang Thailand) pas di Indonesia, alhasil harus ke Money Changer di bandara, jadinya kan lebih mahal. 😥

Setelah kita jalan ke pintu keluar bandara, waktu itu seketika kita clueless dong.Thank god, di bandaranya udah dipersiapkan pocket map terutama buat tourist kalo mau berpergian dari bandara naik transportasi umum. Couldn’t more agree that the cheapest way to go anywhere in the world is by public transportation. 😂 Nih bentuk pocket map kira-kira seperti ini, peeps


Tujuan utama kita ke Siam Square. Siam Square adalah pusat pembelanjaan dan hiburan  di Kota Bangkok. Jarak yang ditempuh kurang lebih 20 km dari Don Mueang Airport (DMK). Ohiya, perlu diketahui ga ada akses bus langsung dari bandara ke Siam Square, jadi rutenya akan menjadi seperti ini:

Don Mueang Airport ➡️ Bangkok Silom (via Shuttle Bus) ➡️ Sala Daeng - Siam (MRT) 

WHAT AN EXPERIENCE! Vibes nya serasa lagi nonton film-film Thailand. 😂 
Untuk info harga ter-update per tahun 2020, yaitu:
 Nah, kalo Shuttle bus-nya bentuknya gini nih:



Berikut beberapa footage yang aku ambil selagi di Bangkok, Thailand. 😃 (Ps. I lost all my data including all photos couple of months ago, super sad). 





Penerbangan dari Bangkok menuju Jaipur 

(Hmm flashback sedikit..)

*Good afternoon passengers. This is the pre-boarding announcement for Air Asia with flight number X to Jaipur, India."

Saat yang ditunggu pun tiba, dengan perasaan gelisah bercampur bahagia aku berjalan ke arah pintu masuk pesawat. Ketika aku melihat kesekeliling, tersadarlah aku kalau penumpang cewek di dalam pesawat hanya 3 orang dan kita pun duduk terpisah. 👀 Hal ini tentunya mengundang perhatian. Aku terus berjalan acuh mencari bangku yang ternyata aku duduk di tengah diantara dua lelaki dewasa.

Setelah cukup nyaman bersandar di bangku aku, tiba-tiba ada seorang bapak berbicara dengan nada suara yang tinggi. Ternyata, dia berbicara ke arahku. Mohon maaf apa iya wujudku sangat meyakinkan jadi kewarganegaraan India tulen? 😂 

"I'm sorry, sir. I don't speak Hindi. What are you trying to say?," Ujarku dengan muka celinga-celingu kebingungan.

Bapak tersebut tampak bingung dan akhirnya seseorang berinisiatif angkat berbicara layaknya translator bapak tersebut.

"Sorry ma'am, he said that would you mind exchange your seat with him since there are two girls there?,"

Melihat hal tersebut, pihak maskapai seakan mengabaikan.Tapi, dari hal sepele inilah aku bisa melakukan 'quick-judgement' tentang Gender Inequality di sini. Mau tau kelanjutan petualanganku? #Part2 is coming soon, yaw! 🥰

You May Also Like

0 komentar